Selama ini jika kita mendengar kata penyakit kanker, maka kita langsung miris. Beberapa orang bahkan berusaha menghindari pembahasan/diskusi tentang penyakit ini saking takutnya. Namun, suka tak suka terjadinya penyakit kanker ini makin meningkat saja seiring dengan bergesernya gaya hidup manusia, termasuk di dalamnya pola makan, pola hubungan seksual, serta maraknya bahan tambahan makanan, minuman maupun kosmetika yang ikut memicu kanker.

Oleh karenanya, sayang sekali jika karena ketakutan membuat kita tidak mau tahu yang akhirnya membawa kepada antipati terhadap penyakit yang jelas-jelas merupakan pembunuh yang ganas (sesuai namanya). Padahal beberapa kanker, malah dapat dicegah dengan berbagai cara termasuk pemberian vaksinasi antikanker tertentu.

Apa itu kanker?

Kanker adalah bentuk pertumbuhan sel-sel dalam tubuh (khususnya dimulai di bagian organ tertentu yg rentan) yang abnormal. Keabnormalan kanker antara lain tercermin dari adanya kemampuan tumbuh sel yang tidak terbatas. Pada sel normal,terdapat suatu mekanisme jika sel telah mencapai besar dan jumlah tertentu, maka akan ada sinyal yang menghambat pertumbuhan sel lebih lanjut dan lebih banyak. Selain itu pada sel normal terdapat kemampuan mengenali kontak dengan sel lain (kontak permukaan sel), sehingga sel akan menghentikan diri, tidak membelah secara intensif lagi karena adanya tegangan permukaan/kontak permukaan dengan sel lain. Namun pada sel kanker, kemampuan membelah sel sangat besar (ploriferasi=memperbanyak diri).

Bagaimana kanker terjadi?

Proses awal dimulai dengan tahap preinisiasi yakni masuknya pemicu (bisa radikal bebas dari mana saja = makanan, minuman, kosmetik, bahan aditif, lingkungan). Bahan-bahan yang memicu kanker disebut senyawa karsinogenik. Contohnya ada pada table 1.

Tabel 1. Bahan karsinogenik yang mungkin masuk dalam tubuh

Bahan karsinogenik Sumber Kemungkinan jenis kanker
Ultraviolet A, B Sinar matahari Melanoma/kanker kulit
Nitrosamin Aditif natrium nitrit pada sosis dan kornet (pewarna merah daging), sate/BBQ Kanker (umum)
Benzo(a)piren Rokok Kanker paru-paru
Rhodamin B Pewarna kertas tetapi ditambahkan pada makanan, minuman, kosmetika (warna merah) Kanker kulit, kanker (umum)
Human Papiloma Virus (HPV) Lingkungan khususnya hubungan seksual Kanker leher rahim

Masuknya bahan karsinogenik akan memicu terjadinya mutasi genetic dalam DNA. Terjadilah proses inisiasi. Proses ini akan terus terjadi seiring pertumbuhan dan pembelahan sel, maka sampailah pada tahap proliferasi. Dengan banyaknya sel abnormal, dibutuhkan banyak nutrisis dan oksigen, maka sel kanker memiliki kemampuan membentuk pembuluh darah baru (angiogenesis). Angiogenesis selain berfungsi sebagai suplai bahan utama bagi pertumbuhan sel, namun juga berfungsi sebagai proses penyebaran kanker ke sel-sel di organ lain karena sel kanker mampu menyebar ikut bersama aliran darah (angiogenesis) dan juga pembuluh limfa (limfogenesis). Kedua penyebaran ini disebut metastase.

Pada tahap pre dan inisiasi bias jadi sel abnormal tidak tumbuh secara ganas, hanya sebagai tumor (benign). Namun bila telah tumbuh secara tak terbatas dan ada keganasan, maka disebut sebagai sel kanker (malign). Begitu pula daya imunitas tubuh, mungkin sekali mampu menghambat pertumbuhan sel abnormal, sehingga tidak muncul baik sebagai tumor apalagi kanker.

Ca cervix?

Kanker yang terjadi pada sel-sel di saluran leher rahim, dikenal sebagai Kanker servik. Walaupun di dunia kemampuan kanker ini sebagai pembunuh belum mengungguli kanker paru-paru, namun tetap menjadi perhatian dunia karena angka kejadian yang makin meningkat tajam. Di salah satu state di Australia, setidaknya dilaporkan ada 85 penderita kanker servik ini tiap tahun, dan 40 pasien tersebut meninggal. Sayangnya data di
Indonesia belum tersedia, padahal boleh jadi angka kejadiannya tidak sedikit. Kanker servik disebabkan oleh HPV, suatu virus yang memiliki doble stranded DNA yang kecil namun memiliki protein kapsid. Terakhir dilaporkan kapsid yang terpenting adalah jenis L1.

Sumber penularan utama (75%) adalah hubungan seksual. HPV menyerang mulai adanya kematangan seksual, mulai anak umur 9 tahun hingga lansia umur 70 tahun. Berarti begitu ada kontak seksual, sangat mungkin selama hidup seorang wanita masih berada dalam ancaman HPV.

Gejala-gejala

Pada beberapa penderita, tidak muncul gejala yang berarti (asimtomatis). Namun beberapa gejala mengarah kepada infeksi HPV yang berkembang menjadi kanker servik antara lain yang patut diwaspadai :

  • timbulnya rasa sakit setelah berhubungan intim
  • adanya perdarahan pasca coitus
  • timbulnya lendir yang lebih banyak dan berbau di jalan lahir
  • timbulnya perdarahan setelah hubungan badan pada pasangan yang telah menopause

Oleh karena gejala mudah dikenali pasca hubungan seksual, maka disaranka kepada pasangan yang telah menopause untuk tetap melakukan hubungan seksual. Bisa jadi munculnya kanker telah lama sebelum mencapai menopause, maka dengan masik aktifnya pasangan lansia secara seksual, akan memudahkan deteksi kanker jenis ini.

HPV yang menyerang khususnya tipe 6, 11, 16 dan 18.

Deteksi dini.

Hingga saat ini deteksi dini kanker akan sangat membantu keberhasilan terapi kanker. Termasuk pada kanker servik ini. Salah satu metode deteksi dini yang telah dipakai lebih dari 60 tahun adalah Pap smear test. Metode deteksi dengan mengambil apus servik ini diperkenalkan pertama kali oleh dr George Papanicolou di tahun 1943, oleh karena itu disebut Pap test sebagai singkatan dari nama penemunya ini. Metode ini cukup sensitive dan spesifik dibandingkan dengan metode lain seperti fluoresen, IR dan cervicograph.

Pap test sebaiknya dilakukan tiap 2 tahun sekali, kecuali dalam kasus khusus harus dilakukan lebih sering (missal pemakai IUD). Sejak seorang wanita telah aktif secara seksual, maka harus segera melakukan test ini. Dokter akan mengambil sel di servik dengan menggunakan speculum untuk membuka servik, dan spatula untuk mengambil apus servi. Sel kemudian ditempatkan di gelas obyek, untuk diperiksa secara mikroskopi. Beberapa kemungkinan dalam pap tes : unsatisfactory (maka harus dilakukan ulangan setelah 6 minggu), ditemukan infeksi/inflamasi, atau adanya atypia. Maka sebaiknya untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang memuaskan, harus dilakukan sekitar 1-2 minggu setelah menstruasi selesai. Pada saat pengambilan specimen, memang ada sedikit rasa tidak nyaman dan nyeri. Namun janganlah hal ini menjadikan ketakutan bagi kaum wanita, karena mengingat bergunanya tes ini demi kelangsungan hidup kita. Lebih nyaman bila dilakukan oleh dokter obsgyn wanita dan yang kiat telah mengenal baik.

Pencegahan

Tidak pada semua jenis kanker dapat dilakukan tindakan pencegahan yang berarti. Namun dalam kanker servik ini, adanya vaksinasi akan mampu menurunkan resiko terjadinya kanker ini 50%. Sejak tahun 1991 telah dilakukan penelitian sekitar 20 jenis vaksin untuk kanker servik ini. Salah satu yang sudah mulai lolos klinikal trial/uji klinik adalah Gardasil. Di beberapa Negara di Eropa vaksin ini dibuat oleh beberapa pabrik obat yang berbeda antara lain Glaxo. Namun pemakaian kondom tetap harus dikampanyekan sebagai salah satu upaya pencegahan juga., selain tentunya anjura untuk tidak berganti pasangan dalam hubungan seksual.

Apakah Gardasil?

Gardasil adalah nama patent dari obat yang dibuat dari virus like particles (VLPs) capsid L1 dari HPV, yang telah dimurnikan secara qualified. Protein ini dibuat secara fermentasi dengan teknologi rekombinan menggunakan ragi Saccharomyces cerevisae. Obat ini berbentuk suspensi 0,5 ml berisi 20ug type 6, 40ug tipe 11 dan 16, 20 ug tipe 18. Diyakini vaksin ini mampu menurunkan lebih dari 75% kasus kanker servik yang diduga melibatkan humoral immune respon sebagai mekanisme aksinya.

Di Australia ini, mulai tahun 2007 vaksinasi gardasil akan diwajibkan untuk gadis umur 9 tahun hingga 26 tahun sebagai upaya menekan angka kejadian melalui tindakan preventif. Jadi vaksin ini bukan sebagai terapi, dan pada wanita berumur lebih dari 26 tahun tidak efektif. Vaksinasi dilakukan 2 kali, yakni 1 bulan dan 5 bulan setelah tindakan pertama kali vaksinasi diberikan. Rencananya vaksin ini gratis untuk gadis 9 tahun hingga 26 tahun di seluruh Australia.

TIP

Oleh karena itu bila dalam keluarga masih ada gadis umur 9-26 tahun sebaiknya ikutkanlah dalam program vaksinasi Gardasil. Dan bagi wanita yang telah aktif secara seksual/menikah, segeralah dan rutinlah melakukan pap smear test, diikuti dengan tindakan mengurangi konsumsi atau kontak dengan bahan karsinogen.